Surabaya – Kasus kontroversial terkait vonis bebas Ronald Tannur oleh Pengadilan Negeri Surabaya terus memicu reaksi keras dari masyarakat dan kalangan politik. Terkait hal tersebut, Komisi Yudisial (KY) akan melakukan pemeriksaan terhadap tiga hakim yang memutuskan vonis bebas tersebut.
Pada hari ini, Senin (19/8/2024), tiga petugas KY telah tiba di Pengadilan Tinggi Surabaya sekitar pukul 13.00 WIB untuk melakukan pemeriksaan terhadap Erintuah Damanik, Heru Hanindyo, dan Mangapul, yang merupakan hakim dalam kasus tersebut. Namun, hingga siang hari, hanya Erintuah Damanik yang tampak hadir di lokasi, sementara dua hakim lainnya masih belum terlihat.
Kasus ini bermula dari vonis bebas yang dijatuhkan terhadap Ronald Tannur, yang didakwa dalam kasus penganiayaan dan pembunuhan terhadap Dini Sera Afriyanti. Putusan bebas ini didasarkan pada argumen bahwa kematian korban disebabkan oleh konsumsi alkohol, bukan akibat penganiayaan. Keputusan ini menuai protes dan kritikan tajam, terutama karena dianggap tidak adil dan merendahkan nilai keadilan bagi korban.
Kepala Bidang Pengawasan Hakim dan Investigasi KY, Joko Sasmito, menjelaskan bahwa pemanggilan tiga hakim tersebut dilakukan setelah menerima laporan dari masyarakat terkait putusan yang dianggap kontroversial. KY berkomitmen untuk menindaklanjuti kasus ini dengan serius dan memastikan integritas peradilan tetap terjaga.
“Komisi Yudisial sudah mengirimkan surat pemanggilan pemeriksaan kepada hakim-hakim itu. Kami akan mendalami lebih lanjut kasus ini berdasarkan laporan yang diterima,” ungkap Joko saat ditemui di Surabaya.
Hingga berita ini diterbitkan, dua hakim lainnya masih belum terlihat menghadiri pemeriksaan yang dijadwalkan. Perkembangan lebih lanjut akan dipantau secara intensif, mengingat tingginya perhatian publik terhadap kasus ini.
(Redho/red)
