Labuhanbatu Utara – Aliansi Pemuda dan Masyarakat Labura (AMPURA) mendesak Kapolda Sumatera Utara dan Kapolres Labuhanbatu agar segera mengevaluasi kinerja Kapolsek NA IX-X beserta Kanit Reskrim-nya. Mereka menuding aparat kepolisian di wilayah tersebut gagal memberantas peredaran narkoba jenis sabu-sabu dan bahkan diduga melindungi para bandar.
Khairuddin S.IP, seorang aktivis setempat, mengungkapkan kekecewaannya terhadap Kapolsek NA IX-X dan Kanit Reskrim yang dinilai tidak menjalankan tugas sebagaimana mestinya. Ia menilai peredaran narkoba di wilayah tersebut semakin marak dan merajalela tanpa ada tindakan tegas dari pihak kepolisian.
Kapolsek Blokir WA Aktivis, Dinilai Enggan Terima Kritik
Khairuddin juga mengaku kesal karena Kapolsek NA IX-X diduga memblokir kontak WhatsApp miliknya setelah ia melayangkan pernyataan terkait maraknya narkoba di wilayah hukum Polsek NA IX-X.
“Sebagai aparat penegak hukum, seharusnya mereka terbuka terhadap aspirasi masyarakat. Tapi justru Kapolsek malah menghindar dan memblokir komunikasi. Ini menambah kecurigaan bahwa ada yang tidak beres dengan penegakan hukum di wilayah ini,” ujar Khairuddin.
Ancaman Aksi Demonstrasi dan Tuntutan Tegas
AMPURA menegaskan bahwa jika dalam waktu dekat tidak ada tindakan konkret dari Kapolda Sumatera Utara, mereka akan menggelar aksi unjuk rasa untuk menuntut pencopotan Kapolsek NA IX-X.
“Kami meminta Kapolda Sumut segera mencopot Kapolsek NA IX-X jika terbukti melindungi bandar narkoba. Kami juga mendesak agar semua pihak yang terlibat diberantas demi menyelamatkan generasi muda dari bahaya narkoba,” tegas Khairuddin.
Selain masalah narkoba, AMPURA juga menyoroti maraknya praktik ilegal logging di wilayah hukum Polsek NA IX-X. Mereka meminta aparat kepolisian bertindak tegas untuk menegakkan hukum secara adil dan tidak tebang pilih.
Kasus ini kini menjadi perhatian publik, dan masyarakat menantikan langkah tegas dari kepolisian dalam menanggapi dugaan perlindungan terhadap bandar narkoba serta masalah ilegal logging di daerah tersebut.
(ES/Red)