Kutai Barat – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kutai Barat resmi menetapkan tiga pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati dalam rapat pleno tertutup yang digelar di Kantor KPU Kutai Barat pada Minggu (22/9/2024).
Penetapan ini menjadi langkah awal bagi para kandidat dalam memperebutkan kursi kepemimpinan di Pilkada Kutai Barat yang dijadwalkan berlangsung pada 27 November 2024.
“Calon bupati kita untuk Pilkada Kabupaten Kutai Barat, sebanyak tiga pasangan calon,” ujar Ketua KPU Kutai Barat, Rintar Pasaribu, kepada awak media usai rapat pleno.
Profil Pasangan Calon
Pasangan pertama yang ditetapkan adalah Sahadi dan Alexander Edmon, dengan jargon kampanye “DIAMOND”. Mereka diusung oleh koalisi Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), Partai HANURA, serta partai-partai lain yang berhasil mengantongi 12.298 suara sah di DPRD Kutai Barat.
Pasangan kedua, Frederick Edwin dan Nanang Adriani yang dikenal dengan singkatan FENA, mendapat dukungan dari koalisi besar yang terdiri dari PDI Perjuangan, Gerindra, NasDem, Demokrat, PAN, PKB, dan PKS. Dalam Pemilu 2024, mereka berhasil mengamankan 65.441 suara sah di DPRD Kutai Barat, menjadikan mereka salah satu kandidat dengan basis dukungan terkuat.
Pasangan ketiga adalah H Ahmad Syaiful/Acong dan Jainudin, yang dikenal dengan nama AHJI. Pasangan ini diusung oleh Partai Golkar, partai yang berhasil memperoleh 17.741 suara sah dalam Pemilu DPRD Kutai Barat.
Agenda Selanjutnya: Pengundian Nomor Urut
Setelah resmi ditetapkan sebagai calon, ketiga pasangan ini akan mengikuti tahapan selanjutnya, yaitu pengundian nomor urut yang akan dilaksanakan pada Senin, 23 September 2024, di halaman Kantor KPU Kutai Barat.
“Setelah ini, kita akan menggelar pengundian nomor urut untuk masing-masing pasangan calon. Acara ini terbuka untuk umum dan akan disaksikan oleh seluruh perwakilan partai pendukung serta masyarakat,” tambah Rintar Pasaribu.
Persaingan yang Semakin Ketat
Dengan komposisi koalisi dan dukungan yang merata di antara ketiga pasangan calon, Pilkada Kutai Barat 2024 diprediksi akan menjadi salah satu yang paling sengit dalam sejarah pemilihan di wilayah ini. Setiap pasangan memiliki basis dukungan yang solid serta strategi politik yang matang untuk menarik simpati masyarakat.
Warga Kutai Barat kini menantikan kampanye dari ketiga kandidat ini untuk melihat visi dan misi yang mereka tawarkan bagi masa depan daerahnya. Harapannya, Pilkada kali ini mampu membawa perubahan positif bagi perkembangan Kabupaten Kutai Barat.
Lie/Red